Tanti Novianti, S.P., M.Si.
Modul 1
Pendahuluan
Modul ini akan membahas mengenai Evaluasi Proyek terutama berkaitan
dengan proyek-proyek pembangunan. Mempersiapkan suatu proyek bukan hanya
sekedar menyangkut aspek perencanaan atau pembangunan saja. Mengidentifikasikan
tujuan-tujuan pembangunan, pemilihan daerah-daerah prioritas untuk investasi,
merencanakan kebijakan-kebijakan, dan memobilisasi sumber-sumber daya merupakan
masalah-masalah yang sangat perlu untuk diperhatikan.
Persoalan ekonomi yang mendasar yang dihadapi oleh semua masyarakat
maupun negara adalah bagaimana mengalokasikan sumber daya-sumber daya (seperti
tenaga kerja, modal, tanah, dan sumber-sumber alam lainnya termasuk devisa)
yang sifatnya terbatas, untuk berbagai penggunaan seperti produksi untuk
barang-barang konsumsi dan jasa-jasa publik, investasi dalam sektor sarana dan
prasarana, industri, pertanian, pendidikan dan lainnya, sehingga mampu
menghasilkan manfaat bersih yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara.
Karena sumber daya-sumber daya sifatnya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas,
kita harus memilih di antara berbagai penggunaan yang merupakan prioritas
kebutuhan. Dengan kata lain, apabila sumber daya-sumber daya yang terbatas itu
sudah digunakan pada penggunaan tertentu maka konsekuensinya mengurangi sumber
daya-sumber daya yang tersedia bagi penggunaan yang lainnya. Dengan demikian,
terdapat trade-off, bisa memperoleh lebih banyak sesuatu, tetapi lebih
sedikit yang lainnya, atau tidak bisa memperoleh lebih banyak segala sesuatu
pada waktu yang bersamaan.
Secara terperinci modul ini akan
dikembangkan dalam 3 (tiga) kegiatan belajar. Pertama, menjelaskan
pengertian proyek dan evaluasi proyek. Kedua, menjelaskan konsep dasar
analisis manfaat biaya. Ketiga, menjelaskan ruang lingkup dan keterbatasan analisis
manfaat biaya.
Pemahaman materi modul ini berguna bagi Anda untuk memahami pentingnya
evaluasi proyek terutama bagi proyek-proyek pembangunan di negara berkembang.
Evaluasi proyek ini merupakan salah satu alat atau metode yang dapat digunakan
untuk memilih atau menentukan pilihan di antara berbagai penggunaan yang
kompetitif dari sumber-sumber daya dengan cara yang sederhana dan mudah
dipahami. Dengan kata lain, evaluasi proyek ini berfungsi untuk menghindari
pemilihan proyek yang akan merugikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan
dan menentukan proyek yang akan dilaksanakan sesuai dengan tersedianya dana dan
prioritas proyek yang memberikan keuntungan atau manfaat terbesar.
Secara umum, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu
menjelaskan konsep evaluasi proyek pembangunan, dan untuk selanjutnya mampu
menaksir dan menganalisis manfaat dan biaya-biaya dari suatu proyek pembangunan
terutama proyek pembangunan di negara berkembang.
Secara khusus, setelah mempelajari dengan baik isi dari modul ini, Anda
diharapkan mampu menjelaskan:
1.
pengertian
proyek dan evaluasi proyek;
2.
konsep dasar
analisis manfaat biaya;
3.
aspek-aspek
persiapan dan analisis proyek;
4.
siklus proyek (project
cycle);
5.
manfaat dan
biaya-biaya proyek;
6.
ruang lingkup
dan keterbatasan analisis manfaat biaya.
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Proyek dan Evaluasi Proyek
erencanaan dan persiapan pelaksanaan suatu proyek perlu dipersiapkan
secara cermat untuk menjamin penggunaan sumber daya-sumber daya secara ekonomis
dan efisien sehingga memungkinkan pelaksanaan proyek secara tepat waktu sesuai
jadwal yang telah direncanakan. Apabila proyek tidak dipersiapkan secara cermat
ke dalam perincian-perincian yang mendasar dan kokoh, sering kali terjadi
pengeluaran yang tidak efisien atau bahkan tidak berguna sama sekali. Hal
tersebut akhirnya menyebabkan pemborosan sumber daya.
Untuk memulai suatu proyek, tidak cukup hanya mengandalkan dugaan bahwa
proyek tersebut menguntungkan, dibutuhkan maupun bermanfaat, tetapi perlu
didukung dengan data dan analisis yang komprehensif untuk mengambil keputusan
yang berdampak jangka panjang dan berdampak secara finansial. Saat ini, hampir
setiap proyek yang akan dibangun, dikembangkan dan diperluas selalu didahului
dengan satu kegiatan yang disebut evaluasi proyek. Bahkan di beberapa
departemen/instansi pemerintah untuk mengusulkan proyek harus disertai dengan
kajian evaluasi atau kelayakan proyek. Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai
investasi suatu proyek akan menyebabkan kerugian dan risiko yang besar.
Gittinger (1982) menyebutkan bahwa proyek merupakan suatu kegiatan yang
mengeluarkan uang/biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan yang
secara logika merupakan wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan,
pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit. Sementara proyek pertanian menurut
Gittinger (1982) adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber
finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat menghasilkan
keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat setelah beberapa periode waktu.
Sementara Gray, et al (1992) menyatakan bahwa proyek adalah
kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk
kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit).
Yang dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam satu bentuk
kesatuan adalah, baik sumber daya yang digunakan dalam suatu proyek maupun
hasil-hasilnya dapat dipisahkan dari sumber daya yang dipergunakan untuk
kegiatan yang lain, demikian juga hasilnya dapat dipisahkan dari hasil kegiatan
yang lainnya. Sementara kegiatan yang direncanakan, artinya bahwa biaya-biaya
maupun hasil pokok dari proyek dapat dihitung atau diperkirakan, dan
kegiatan-kegiatan dapat disusun sehingga dapat menghasilkan manfaat yang
sebesar-besarnya. Kegiatan proyek tersebut dapat berbentuk investasi baru
seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan tol atau kereta api, proyek
pembangunan irigasi, proyek perkebunan kelapa sawit, proyek pembukaan hutan,
proyek pembangunan gedung sekolah, rumah sakit, proyek imunisasi polio ataupun
proyek perluasan atau perbaikan program-program yang sedang berjalan. Apakah
Anda bisa menyebutkan contoh proyek lainnya?
Dari pengertian proyek di atas, kita dapat mengambil beberapa kata kunci
yaitu, 1) kegiatan, 2) investasi, 3) sumber daya, dan 4) manfaat. Kegiatan
merupakan suatu aktivitas berkaitan dengan apapun. Dalam suatu proyek, kegiatan
ini terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan investasi dan kegiatan produksi.
Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang melibatkan sejumlah modal (capital)
yang dikeluarkan sekarang (saat ini) dengan harapan menghasilkan manfaat di
kemudian hari atau masa yang akan datang. Karakteristik dasar dari
pengeluaran/biaya investasi adalah bahwa dikeluarkan pada awal kegiatan proyek
(saat ini), sedangkan pemakaian dan manfaatnya dapat kita rasakan dalam waktu
yang relatif lebih lama (lebih dari 1 tahun) di masa yang akan datang. Sebagai
contoh, yang merupakan kegiatan investasi adalah, pembelian
mesin-mesin/traktor, pembuatan bendungan, pembuatan bangunan untuk pabrik atau
gudang, pembelian ternak, pembelian tanaman perkebunan, dan pembelian lahan
serta pengeluaran untuk penelitian dan pelatihan-pelatihan. Apakah Anda bisa
memberikan contoh kegiatan investasi lainnya dari suatu proyek?
Kegiatan produksi atau operasional
adalah kegiatan yang dilakukan secara kontinyu setiap waktu selama kegiatan
proyek berlangsung. Dalam kegiatan produksi, keuntungan akan diperoleh setelah
satu periode produksi, dan faktor produksi akan habis dipakai dalam satu
periode produksi. Contoh kegiatan produksi di antaranya adalah pembelian dan
pemberian pupuk, pestisida, benih, pembelian dan penggunaan pakan ternak,
pembelian dan penggunaan bahan bakar.
Sumber daya adalah faktor-faktor
yang digunakan dalam proyek sehingga menghasilkan manfaat. Sumber daya ini
meliputi: 1) sumber daya alam, yaitu segala faktor yang dihasilkan oleh alam
seperti tanah dengan segala isinya seperti minyak bumi dan mineral lainnya
(emas, tembaga, batu bara, timah, dan lainnya); 2) Sumber daya manusia, yaitu
faktor yang dihasilkan manusia baik berupa fisik (tenaganya) maupun pengetahuan
dan keahlian (skill); dan 3) Sumber daya modal, yaitu faktor yang dibuat
manusia yang digunakan untuk membantu kegiatan manusia seperti mesin/peralatan
dan uang. Sumber daya tersebut sebagian atau seluruhnya dapat dianggap sebagai
barang atau jasa konsumsi yang dikorbankan dari penggunaan masa sekarang untuk
memperoleh benefit yang lebih besar di masa yang akan datang.
Manfaat/benefit dari suatu
proyek dapat berbentuk bertambah luasnya lapangan pekerjaan, keuntungan yang
meningkat (dalam hal penerimaan), pemanfaatan fisik dari hasil pembangunan
seperti jalan, meningkatnya taraf hidup masyarakat suatu daerah atau suatu
negara, perbaikan tingkat pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan
perekonomian suatu daerah atau suatu negara.
Berdasarkan manfaat yang
dihasilkan dari suatu proyek, manfaat proyek ini dapat dilihat dari dua sisi,
sebagai berikut.
1.
Manfaat
proyek bagi orang-orang yang terlibat dalam proyek tersebut (peserta proyek)
seperti pemilik modal, para pekerja yang ada di proyek tersebut. Istilah ini
dalam analisis proyek selanjutnya disebut sebagai analisis finansial.
2.
Manfaat
proyek bagi masyarakat secara keseluruhan (negara) termasuk orang-orang yang
tidak terkait/terlibat langsung dalam proyek tersebut. Istilah ini dalam analisis proyek selanjutnya disebut sebagai analisis
ekonomi.
Sebagai gambaran, misalnya saja terdapat suatu proyek perkebunan kelapa
sawit di Riau. Dari proyek tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan
areal perkebunan kelapa sawit, sementara yang merupakan kegiatan investasi
diantaranya pembelian dan penyiapan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Lahan
yang digunakan bisa dari hasil membeli, sewa atau hak guna usaha. Selain
kegiatan mempersiapkan lahan, mempersiapkan bibit kelapa sawit dan kegiatan
penanaman bibit, juga merupakan bagian dari kegiatan investasi. Sementara
kegiatan produksi dari proyek perkebunan kelapa sawit tersebut di antaranya adalah
pemeliharaan tanaman selama tanaman itu tumbuh, (seperti kegiatan penyiangan
dan pemupukan yang bisanya dilakukan secara kontinyu selama kelapa sawit tumbuh
dan menghasilkan).
Untuk memahami kata-kata kunci dari pengertian suatu proyek, cobalah
Anda ambil contoh suatu proyek apapun, bisa yang berkaitan dengan pendidikan,
kesehatan, pertanian ataupun lainnya. Kemudian Anda identifikasi mana yang
disebut kegiatan, mana yang berupa kegiatan investasi, mana yang merupakan
kegiatan produksi. Selain itu, dari kegiatan proyek tersebut sumber daya apa
saja yang diperlukan/digunakan, dan siapa penerima manfaat dari proyek
tersebut, baik penerima manfaat langsung maupun tidak langsung.
Menurut Kuntjoro (2002), berdasarkan tujuan perubahan sumber daya
melalui penggunaan investasi, dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) macam
proyek, yaitu sebagai berikut.
1.
Proyek inovasi
teknologi
Proyek inovasi teknologi ini umumnya bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas per satuan input yang digunakan. Proyek-proyek ini bisa
berupa proyek pengenalan varietas unggul dan proyek penggunaan sarana produksi
modern (seperti traktor, pompa).
2.
Proyek perluasan
penggunaan sumber daya
Proyek ini umumnya bertujuan untuk meningkatkan tambahan kegunaan dari
sumber daya fisik ke dalam kegiatan yang produktif, misalnya proyek yang akan
memanfaatkan sumber daya air yang melimpah (proyek irigasi, proyek perbaikan
saluran drainase/saluran-saluran air), proyek pembukaan lahan konversi areal
hutan, proyek pencegahan erosi/banjir (proyek penghijauan), proyek pengendalian
kesuburan tanah dengan pengapuran, dan proyek pemukiman.
3.
Proyek perbaikan
status golongan ekonomi lemah
Proyek ini umumnya berorientasi pada perubahan status ekonomi dan
kesejahteraan dari golongan tertentu, misalnya kelompok yang kekurangan modal
dalam usaha produktif, golongan yang kekurangan pangan untuk pemenuhan
kebutuhan gizi, golongan rawan kesehatan (polio). Contoh proyek ini adalah
proyek pemberian kredit untuk pangan, peternakan, perkebunan dan perikanan,
proyek perbaikan gizi, dan proyek imunisasi polio.
4.
Proyek perbaikan
penanganan pasca panen dan penyalurannya
Proyek ini umumnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan produsen
serta mengurangi dampak negatif dari adanya fluktuasi harga, dan mengurangi
kehilangan dalam pasca panen. Proyek yang termasuk kelompok ini biasanya
menyangkut proyek-proyek pemasaran atau pergudangan. Dalam pelaksanaannya,
kegiatan-kegiatan dari proyek ini meliputi perbaikan dan penyimpanan, penyaluran
dan mutu komoditi.
5.
Proyek pembinaan
kelembagaan
Pendekatan dari proyek ini terutama menekankan pada pembinaan
kelembagaan yang menunjang dan menjamin peningkatan produksi. Biasanya dalam
pengusulan proyek-proyek peningkatan produksi harus dibarengi dengan usaha
penyuluhan.
Dari sisi pelaksana proyek,
siapakah kira-kira pelaksana dari suatu proyek? Suatu proyek dapat
diselenggarakan oleh instansi pemerintah maupun swasta, baik perorangan maupun
bersama. Hal ini pula yang akan mempengaruhi tujuan dari dilaksanakannya suatu
proyek tertentu. Proyek-proyek yang dilaksanakan pihak swasta umumnya ada aspek
“keuntungan”, sedangkan apabila pelaksananya pemerintah, tujuan utamanya adalah
kepentingan masyarakat.
Pada dasarnya, setiap negara
termasuk negara yang sedang berkembang mempunyai suatu perencanaan nasional
yang terperinci secara sistematis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
untuk mencapai tujuan-tujuan sosial. Proyek memberikan suatu cara yang penting,
yang dengan proyek tersebut investasi dan pengeluaran-pengeluaran untuk
pembangunan lainnya seperti yang telah direncanakan dapat diuraikan dan
direalisasikan. Perencanaan pembangunan yang baik membutuhkan proyek-proyek
yang baik, demikian halnya proyek yang baik membutuhkan perencanaan yang baik.
Keduanya saling mempengaruhi.
Perencanaan yang baik tergantung
pada tersedianya berbagai informasi mengenai adanya investasi yang potensial
dan informasi mengenai pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kesejahteraan
masyarakat. Evaluasi proyek menyediakan informasi untuk itu dan selanjutnya
proyek-proyek yang terpilih untuk dilaksanakan dapat menjadi cara agar
penggunaan sumber-sumber daya yang sifatnya langka dapat menghasilkan
manfaat/keuntungan bersih yang sebesar-besarnya terutama bagi masyarakat di
suatu negara.
Dengan kata lain, evaluasi proyek
merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah proyek investasi itu dapat
berhasil atau tidak apabila dilaksanakan (Kuntjoro, 2002). Sementara Squire, L
dan Herman, G. Van Der Tak (1975) menyebutkan bahwa evaluasi proyek adalah
studi untuk menaksir dan menganalisis manfaat-manfaat dan biaya-biaya dari
suatu proyek. Oleh karena itulah, evaluasi proyek ini sering disebut
dengan analisis manfaat dan biaya (Benefit Cost Analysis).
Gray, et. al. (1992) mengungkapkan bahwa tujuan dan manfaat
analisis proyek adalah sebagai berikut.
1.
Mengetahui
tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek.
2.
Menghindari
pemborosan sumber daya.
3.
Mengadakan
penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih
alternatif proyek yang paling menguntungkan.
4.
Memilih
alternatif proyek yang paling menguntungkan dan menentukan prioritas investasi.
A. ASPEK-ASPEK PERSIAPAN DAN ANALISIS PROYEK
Untuk dapat merencanakan dan menganalisis proyek secara efektif dan
efisien, pihak-pihak yang berkepentingan dan bertanggung jawab terhadap proyek
harus mempertimbangkan berbagai aspek, yang pada akhirnya akan menentukan
besarnya manfaat/keuntungan yang dihasilkan. Aspek-aspek ini saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Gittinger (1986) menyatakan ada 6 (enam) aspek yang
harus dipertimbangkan:
1.
Aspek Teknis, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan penyediaan input
dan output dari barang dan jasa yang akan digunakan serta dihasilkan
di dalam suatu proyek. Analisis secara teknis akan menguji hubungan-hubungan
teknis yang mungkin dalam suatu proyek yang diusulkan. Misalnya dalam proyek
pertanian, keadaan tanah di daerah proyek dan potensinya bagi pembangunan
pertanian; ketersediaan air baik secara alami (hujan dan penyebaran hujan)
maupun kemungkinan untuk pembangunan irigasi; varietas benih tanaman dan
ternak; pengadaan produksi; potensi dan keinginan penggunaan mekanisasi.
Analisis secara teknis juga akan menguji fasilitas-fasilitas pemasaran dan
penyimpanan (storage) yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
proyek, dan pengujian sistem-sistem pengolahan yang dibutuhkan.
2.
Aspek
Institusional – Organisasi – Manajerial, yaitu hal-hal yang berkenaan dengan pertimbangan mengenai sesuai
tidaknya proyek tersebut dengan pola sosial budaya masyarakat setempat. Apakah
proyek mempertimbangkan gangguan yang akan dirasakan oleh petani-petani yang
terbiasa dengan pola lama? Jika ya, ketentuan apa yang telah dibuat untuk membantu
mereka berpindah ke pola baru? Sistem komunikasi apa yang ada untuk memberikan
informasi baru kepada petani dan mengajarkan dengan keahlian baru? Selain itu,
untuk dapat dilaksanakan suatu proyek harus disesuaikan secara tepat dengan
struktur kelembagaan yang ada di daerah tersebut. Susunan organisasi proyek
tersebut sesuai dengan prosedur organisasi setempat; dan didukung oleh keahlian
staf yang ada mempunyai kemampuan untuk menangani proyek.
3.
Aspek Sosial, yaitu menyangkut dampak sosial dan lingkungan yang
disebabkan adanya input dan output yang akan dicapai dari suatu
proyek seperti distribusi pendapatan dan penciptaan lapangan kerja.
4.
Aspek Komersial, yaitu berkenaan dengan rencana pemasaran output yang
dihasilkan proyek maupun rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Berkaitan dengan pemasaran output,
hal-hal yang harus diperhatikan adalah ke mana produk akan dijual? Apakah pasar
cukup luas untuk menyerap output yang dihasilkan proyek? Berapa share
pasar yang akan dikuasai produk hasil proyek? Sementara berkaitan dengan
penyediaan input adalah apakah saluran pasar untuk input tersedia
dengan kapasitas sesuai dengan yang diperlukan? Bagaimana pembiayaan untuk
penyedia input dan bagi petani sebagai pembeli input?
5.
Aspek Finansial, yaitu berkenaan dengan pengaruh-pengaruh finansial
proyek terhadap peserta yang tergabung/terlibat dalam proyek. Selain itu yang
berkaitan dengan administrasi proyek seperti berapa besar dana investasi yang
dibutuhkan dan kapan dibutuhkannya? Bagaimana dengan biaya operasional jika
proyek mengalami hambatan? Apakah biaya-biaya ini tergantung kepada alokasi
anggaran atau apakah proyek dapat memberikan hasil yang dapat menutupi biaya
administrasi?
6.
Aspek Ekonomi, yaitu berkenaan dengan kontribusi proyek terhadap
pembangunan perekonomian dan berapa besar kontribusinya dalam menentukan
penggunaan sumber daya yang diperlukan. Sudut pandang dalam analisis ekonomi
ini adalah masyarakat secara keseluruhan.
Banyak dan sedikitnya aspek yang akan dinilai serta kedalaman analisis,
tergantung pada besarnya dana yang tersedia dalam investasi tersebut. Terkadang
ada satu hal lagi yang seharusnya dikemukakan secara eksplisit, yaitu aspek
sistem alami dan kualitas lingkungan. Pengalaman di berbagai negara sering kali
menunjukkan bahwa sistem alami dan lingkungan dirugikan oleh pelaksanaan suatu
proyek. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan akan
menunjang kelangsungan suatu usaha agrobisnis/proyek sebab tidak ada proyek
yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan (Hufschmidt,
et. al., 1987).
B. SIKLUS PROYEK (PROJECT CYCLE)
Selain aspek, hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi proyek
adalah Siklus Proyek (Project Cycle). Siklus proyek ini merupakan
tahap-tahap atau urut-urutan yang dilalui di dalam kegiatan suatu proyek yang
meliputi berikut ini.
1.
Identifikasi, tahap ini dilakukan dengan maksud untuk mendapat
gambaran mengenai kemampuan proyek-proyek yang potensial. Pada tahap ini,
gambaran proyek yang potensial bisa datang dari berbagai sumber seperti ahli
atau staf teknis atau pimpinan setempat. Umumnya di negara-negara berkembang
mempunyai rencana pengembangan ekonomi sebagai formalitas yang mengidentifikasi
sektor-sektor yang harus diberi prioritas dan daerah-daerah di mana dibutuhkan
suatu investasi.
2.
Persiapan dan
Analisis, yaitu mengadakan persiapan terhadap pelaksanaan
suatu proyek yang akan dilaksanakan. Hal ini biasanya menyangkut pembuatan feasibility
study (studi kelayakan/FS) dari daerah/lingkungan setempat meliputi kajian
berbagai aspek. Feasibility study harus menegaskan tujuan-tujuan proyek
secara jelas, akan membantu perencana proyek meniadakan alternatif-alternatif
yang tidak baik, dan juga akan memberikan kesempatan untuk menyusun proyek agar
bisa cocok dengan lingkungan fisik dan sosialnya, dan memastikan bahwa proyek
akan memberikan hasil yang optimal.
3.
Penilaian (Appraisal), merupakan tahap penilaian dari persiapan-persiapan yang
telah dilakukan. Di dalam tahap ini, suatu team dapat memberikan
pandangannya, apakah suatu feasibility study disetujui atau harus
diperbaiki. Untuk itu, biasanya sekaligus ditetapkan badan atau lembaga-lembaga
yang akan membiayai proyek tersebut.
4.
Pelaksanaan, merupakan tahap yang terpenting dalam siklus proyek
yang direncanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam tahap ini adalah
bahwa proyek yang akan dilaksanakan harus diusahakan untuk dapat mencapai
manfaat yang telah ditetapkan, misalnya untuk kesejahteraan masyarakat. Hal
yang harus diperhatikan agar proyek bisa dilaksanakan dan menghasilkan manfaat
adalah, pertama, proyek bersifat realistis. Kedua, proyek harus
fleksibel/luwes, mengingat keadaan akan selalu berubah. Perubahan ini dapat
bersifat teknis, perubahan harga dan perubahan lingkungan ekonomi dan politik
yang akan merubah cara pelaksanaan suatu proyek. Para analis proyek pada
umumnya membagi tahap pelaksanaan ke dalam tiga (3) periode yang berbeda, yaitu
1) periode penanaman modal, ketika modal utama ditanamkan; 2) periode
pembangunan; 3) periode kehidupan.
5.
Evaluasi; merupakan tahap penilaian. Evaluasi atau penilaian
yang telah dilakukan diharapkan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan (input)
bagi rencana proyek yang akan datang. Evaluasi biasanya dilakukan oleh team antar
disiplin ilmu. Mengadakan evaluasi tidak mesti pada akhir proyek, tetapi dapat
dilakukan pada saat proyek sedang berjalan. Dari suatu evaluasi diharapkan
dapat diperoleh rekomendasi yang telah dipertimbangkan secara cermat tentang
bagaimana dapat meningkatkan ketepatan dari setiap aspek dalam satu proyek.
Dengan demikian, rencana-rencana untuk pelaksanaan proyek dapat diperbaiki bila
proyek sedang berjalan dan juga proyek-proyek yang akan datang akan dapat
direncanakan lebih baik lagi jika proyek yang dievaluasi sudah selesai.
Secara keseluruhan siklus proyek dapat digambarkan sebagai berikut.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut!
1)
Jelaskan apa
yang dimaksud dengan “proyek” dan sebutkan jenis-jenis proyek yang dikemukakan
Kuntjoro (2002)?
2)
Jelaskan apa
yang dimaksud dengan “evaluasi proyek” dan mengapa perlu melakukan evaluasi
proyek?
3)
Jelaskan mengapa
evaluasi proyek sering juga disebut sebagai analisis manfaat biaya?
4)
Jelaskan
aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam persiapan dan analisis suatu proyek ?
5)
Jelaskan apa
yang dimaksud dengan “project cycle” dan sebutkan tahapan dari project
cycle tersebut?
Petunjuk Jawaban Latihan
1)
Anda bisa
memulai dari memahami arti/pengertian proyek yang dikemukakan Gray, et al (1992)
maupun Gittinger (1986), kemudian memahami kelompok proyek yang dikemukakan
Kuntjoro (2002) berdasarkan tujuan perubahan sumber daya melalui penggunaan investasi.
2)
Anda bisa
memulai dari permasalahan dasar ekonomi sehingga dapat menyimpulkan pentingnya
evaluasi proyek dan untuk selanjutnya Anda perlu memahami pengertian evaluasi
proyek menurut beberapa ahli.
3)
Anda perlu
melihat kembali definisi evaluasi proyek dari Squire Squire, Land Herman G. Van
Der Tak. 1975.
4)
Anda ulang dan
perdalam lagi mengenai aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam persiapan dan
analisis proyek yang dikemukakan Gittinger (1986).
5)
Anda perlu
memahami tahapan-tahapan dari siklus proyek yang dikemukakan Gittiger (1986).
RANKUMAN
1.
Proyek suatu
kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang
kapital yang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat
setelah beberapa periode waktu.
2.
Evaluasi proyek
merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah proyek investasi itu dapat
berhasil atau tidak apabila dilaksanakan atau studi untuk menaksir dan
menganalisis manfaat-manfaat dan biaya-biaya dari suatu proyek. Pentingnya
melakukan evaluasi proyek karena sumber daya yang tersedia terbatas sementara
penggunaan/pemanfaatan sumber daya tersebut relatif tidak terbatas sehingga dengan
analisis proyek bertujuan:
a. untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai
melalui investasi dalam suatu proyek;
b. menghindari pemborosan sumber daya;
c. mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang
ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan;
d. memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan
dan menentukan prioritas investasi.
3.
Aspek-aspek yang
harus diperhatikan dalam persiapan analisis proyek meliputi: aspek teknis,
aspek institusional-organisasi-manajerial, aspek sosial, aspek komersial, aspek
finansial, dan aspek ekonomi.
4.
Tahapan yang
umumnya dilalui dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek adalah:
identifikasi, persiapan dan analisis, penilaian, pelaksanaan, dan evaluasi.
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.
Menurut beberapa
ahli evaluasi proyek hal-hal yang tidak berkaitan dengan proyek adalah ....
A.
merupakan suatu
kegiatan yang meliputi kegiatan investasi dan operasional
B.
menggunakan
sumber-sumber daya yang sifatnya terbatas
C.
tujuan yang
diharapkan adalah manfaat yang sebesar-besarnya
D. manfaat yang diperoleh adalah langsung saat ini
2.
Karakteristik dasar dari biaya investasi
adalah ....
A.
merupakan
kegiatan yang bersifat jangka pendek
B.
dilakukan/dikeluarkan
pada setiap proses produksi dari suatu proyek
C.
dilakukan/dikeluarkan
pada awal kegiatan proyek
D. relatif sedikit menghabiskan biaya
3.
Pemerintah
daerah merencanakan membangun suatu proyek penanaman tanaman penahan erosi
dengan moto “penanaman seribu pohon”, maka berdasarkan pengelompokan proyek
oleh Kuntjoro (2002), maka proyek tersebut merupakan bagian dari proyek ....
A.
inovasi
teknologi
B.
perluasan
penggunaan sumber daya
C.
perbaikan status
golongan ekonomi lemah
D. pembinaan kelembagaan
4.
Dalam
mempersiapkan dan menganalisis suatu proyek, pihak-pihak yang berkepentingan
dengan proyek harus mempertimbangkan berbagai aspek di antaranya adalah aspek
teknis. Hal yang berkaitan dengan aspek teknis tersebut di antaranya .…
A. varietas benih tanaman dan bibit terbaik yang cocok
dengan areal proyek
B. pola sosial, budaya dan lembaga yang akan dilayani
atau berkaitan dengan proyek
C. dampak sosial proyek terhadap masyarakat sekitar
proyek
D.
berapa persen share
pasar yang akan dikuasai produk dari hasil proyek
5.
Kajian terhadap
berbagai aspek merupakan bagian yang umumnya dilalui dalam analisis proyek (project
cycle) yaitu pada tahap ....
A. identifikasi
B. persiapan dan analisis
C. pelaksanaan
D. evaluasi
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Apabila mencapai tingkat
penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus!
Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum dikuasai.
Kegiatan
Belajar 2
Konsep Dasar Analisis Manfaat dan Biaya
Menurut Kadariah (1988), pada dasarnya evaluasi proyek atau analisis
manfaat dan biaya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu analisis
finansial (privat) dan analisis ekonomi (social). Analisis
finansial dan ekonomi adalah analisis yang saling melengkapi (complementary).
Analisis Finansial adalah analisis yang melihat layak atau tidaknya suatu
proyek berdasarkan atau dilihat dari sudut pandang orang-orang atau badan-badan
yang terlibat langsung atau berkepentingan langsung dalam suatu proyek.
Misalnya saja, investor yang menanamkan modalnya terhadap proyek tersebut,
ataupun karyawan/pekerja tetap maupun borongan/honorer yang terlibat langsung
bekerja pada proyek tersebut. Sementara analisis ekonomi adalah analisis yang
melihat layak atau tidaknya suatu proyek dilihat dari sudut pandang masyarakat
secara keseluruhan (negara) termasuk orang-orang yang tidak berkaitan langsung
dengan proyek.
Dalam analisis finansial yang perlu diperhatikan adalah waktu
diperolehnya penerimaan agar dapat menarik individu atau pengusaha yang
bertindak sebagai investor untuk menanamkan modalnya. Dalam analisis ekonomi,
yang diperhatikan adalah hasil total, produktivitas dan keuntungan yang dapat
diterima dari semua faktor-faktor produksi dalam proyek untuk masyarakat atau
perekonomian secara keseluruhan, tanpa memperhatikan siapa yang terlibat
langsung dalam kegiatan proyek, baik dalam hal penyediaan sumber-sumber
produksi ataupun penerima manfaat proyek tersebut.
Pada dasarnya, perhitungan dalam analisis finansial/privat dan analisis
ekonomi/sosial berbeda menurut harga, pembayaran transfer dan bunga.
A. HARGA
Dalam analisis finansial, harga yang digunakan adalah harga pasar yang
berlaku pada saat analisis, baik untuk sumber-sumber yang digunakan dalam
proses produksi maupun untuk hasil-hasil produksi dari proyek. Dalam analisis
ekonomi, harga yang digunakan adalah harga bayangan (shadow price) atau
harga efisiensi (efficiency price) yang menggambarkan nilai sosial atau
nilai ekonomi yang sesungguhnya dari barang dan jasa tersebut.
Pada umumnya, harga pasar tidak menggambarkan nilai ekonomi yang
sebenarnya karena adanya perubahan-perubahan yang cepat dalam perekonomian,
penyimpangan-penyimpangan terhadap kondisi persaingan sempurna, seperti adanya
perusahaan monopoli, informasi tidak lengkap, penentuan harga oleh pemerintah,
larangan-larangan atau pembatasan produksi, pajak, subsidi dan berbagai macam
eksternalitas. Sementara dalam analisis finansial/privat,
penyimpangan-penyimpangan seperti itu tidak diperhatikan (Gray, et al,
1992).
Harga bayangan didefinisikan sebagai harga yang terjadi dalam suatu
perekonomian pasar dalam keadaan bersaing sempurna dan dalam kondisi
keseimbangan (Gittinger, 1986). Harga bayangan dari suatu produk atau faktor
produksi merupakan social opportunity cost, yaitu nilai tertinggi dari
suatu produk atau faktor produksi dalam penggunaan alternatif terbaik (Gray,et
al, 1992).
B. PEMBAYARAN TRANSFER
Dalam analisis finansial, pajak dianggap sebagai biaya atau komponen
yang mengurangi manfaat dan subsidi dianggap sebagai manfaat. Sementara dalam
analisis ekonomi, pajak tidak dikurangkan dari manfaat karena merupakan hasil
bersih proyek yang diserahkan kepada pemerintah yang digunakan untuk
kepentingan masyarakat secara keseluruhan dan tidak dianggap sebagai biaya.
Dengan kata lain, pajak ini dikeluarkan dari perhitungan atau tidak
diperhitungkan dalam analisis ekonomi.
Dalam analisis finansial, penerimaan subsidi berarti pengurangan biaya
yang harus ditanggung oleh si pemilik proyek. Oleh sebab itu, subsidi
mengurangi biaya. Sementara dalam analisis ekonomi, subsidi dianggap sebagai
sumber-sumber yang dialihkan dari masyarakat untuk digunakan dalam proyek. Oleh
karena itu, subsidi yang diterima proyek adalah beban (biaya) bagi masyarakat
sehingga perekonomian harus melakukan penggelaran untuk menjalankan proyek.
C. BUNGA
Dalam analisis finansial, bunga
atas pinjaman baik yang berasal dari pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar
negeri merupakan biaya. Sementara dalam analisis ekonomi, bunga atas pinjaman
yang berasal dari dalam negeri tidak dimasukkan sebagai biaya, karena modal
tersebut dapat dianggap sebagai modal masyarakat, sehingga bunganya pun
merupakan bagian dari benefit masyarakat. Sedangkan bunga atas pinjaman
luar negeri yang terikat dan tersedia hanya untuk proyek tersebut
diperhitungkan sebagai biaya proyek.
1. Identifikasi
Biaya dan Manfaat
Seperti yang dijelaskan pada
bagian sebelumnya bahwa evaluasi proyek sering juga disebut sebagai analisis
manfaat dan biaya maka penyusunan arus biaya dan arus manfaat sangat penting
untuk mengukur nilai tambah yang diperoleh dengan adanya proyek. Analisis
proyek mencoba untuk menentukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat-manfaat
yang akan timbul dengan adanya proyek dan membandingkannya dengan kondisi tanpa
proyek. Perbedaannya adalah tambahan manfaat bersih (incremental
net benefit) dari adanya investasi proyek. Anda harus membedakan pengertian
“dengan dan tanpa” proyek dengan “sebelum dan sesudah” proyek. Perbandingan
sebelum dan sesudah proyek tidak menghitung perubahan-perubahan yang akan
muncul tanpa pelaksanaan proyek sehingga akan menyebabkan kesalahan dalam
mengartikan manfaat investasi proyek. Beberapa kasus di bawah ini akan
menjelaskan mengenai konsep “dengan dan tanpa” proyek.
a. Peningkatan manfaat bersih yang tidak terlalu besar di daerah dengan
prospek produksi pada lingkungan yang cukup baik
Penjelasan ini dijumpai pada produksi di suatu daerah dengan tingkat
produksi yang sebenarnya meningkat dengan laju yang relatif lambat, sehingga
tanpa adanya proyek sekalipun sebenarnya produksi daerah tersebut tetap akan
meningkat. Jadi, tujuan proyek ini adalah meningkatkan produksi dengan
intensifikasi produksi. Hal ini seperti yang dijelaskan Gittinger (1986) yang
terjadi pada proyek pengembangan ternak (domba) di Syria. Tanpa proyek
diperkirakan produksi domba di Syria akan meningkat sekitar 1 persen per tahun.
Adanya proyek pengembangan dengan menstabilkan pengadaan makanan dan
memperbaiki perawatannya, maka produksi domba di Syria akan meningkat sekitar 3
persen per tahun dan mampu meningkatkan laju pertumbuhan produksi daerah
tersebut, atau dengan kata lain berupa intensifikasi produksi (Gambar 1.2).
b. Pengaruh manfaat bersih yang cukup besar di daerah dengan prospek
produksi di lingkungan yang cukup baik
Kadang kala tidak dilakukannya suatu investasi proyek akan mengakibatkan
penurunan produksi yang cukup besar, sehingga ada situasi di mana investasi
proyek akan mempunyai dua implikasi, yang manfaatnya tergantung dari pengaruh
adanya proyek yang diinginkan.
1) Adalah proyek yang bertujuan menstabilkan manfaat bersih (contohnya
dalam bentuk produksi hasil pertanian) yang diharapkan oleh daerah yang
bersangkutan. Ilustrasi yang dapat diberikan di sini adalah padi dan tebu yang
dihasilkan di tanah liat dan tanah lumpur di pinggir laut di Guyama (Bagian
Pantai Utara Amerika Selatan). Pantai tersebut dimakan erosi akibat ombak
sehingga mempengaruhi produksi padi dan tebu yang semakin menurun. Kemudian
diadakan proyek pelestarian laut dengan membangun tembok laut untuk menjaga
erosi. Manfaat proyek tersebut tidak meningkatkan produksi tebu dan padi,
tetapi menjaga kerugian hasil (Gambar 1.3).
2) Adalah proyek yang bertujuan meningkatkan manfaat bersih dari daerah
yang mengalami penurunan manfaat bersih tanpa adanya proyek. Ilustrasi yang
dapat diberikan di sini adalah proyek pengadaan motor tempel bagi nelayan.
Misalkan di suatu daerah nelayan miskin keadaan kapal-kapalnya sangat
memprihatinkan. Dengan kondisi tersebut, nelayan membutuhkan usaha yang lebih
banyak untuk mencapai fishing area, sehingga tanpa adanya proyek,
nelayan dengan peralatan yang modern akan menangkap lebih banyak ikan dengan
demikian menurunkan manfaat bersih yang diterima nelayan miskin. Keadaan seperti
ini membutuhkan investasi proyek pengadaan motor tempel bagi para nelayan
miskin. Dengan adanya investasi proyek ini, manfaat bersih yang diterima para
nelayan miskin di daerah tersebut akan secara nyata melebihi kondisi
dibandingkan dengan tanpa adanya proyek (Gambar 1.4).
c. Peningkatan manfaat bersih di daerah dengan prospek produksi
lingkungan yang terbatas
Di beberapa daerah, prospek peningkatan produksi akan bersifat sangat
minimal tanpa adanya investasi proyek baru. Contohnya adalah di daerah dengan
areal yang memiliki kesulitan sumber air sehingga tidak dapat ditanami pada
musim kemarau. Proyek yang dapat diterapkan untuk daerah seperti ini adalah
proyek pengadaan pompa air untuk pengairan di musim kemarau. Tanpa proyek,
areal tersebut menjadi lokasi merumput ternak yang dimiliki oleh petani dan
ditanami oleh komoditi pertanian lain yang tidak membutuhkan banyak air. Dengan
adanya proyek pengadaan pompa air, memungkinkan petani untuk memanfaatkan
lahannya dengan menanam suatu komoditi pertanian yang lebih bervariasi dengan
harga yang lebih baik pada musim kemarau. Dalam hal ini, manfaat bersih yang
disebabkan oleh adanya proyek bukan dinilai seluruhnya dari adanya produksi
komoditi pertanian pada musim kemarau dengan adanya proyek. Tetapi, manfaat
bersih yang sebenarnya adalah perbedaan antara total manfaat bersih adanya
proyek yang dikurangi dengan nilai manfaat bersih yang hilang dari ternak yang
merumput dan komoditi pertanian yang hilang (Gambar 1.5).
d. Peningkatan manfaat bersih di daerah yang sebelumnya tidak diusahakan
sama sekali (idle)
Contoh lain dari pengaruh suatu proyek adalah tidak terjadi perubahan
produksi tanpa adanya proyek. Misalnya saja di lokasi transmigrasi, di mana
tanpa adanya proyek transmigrasi maka daerah tersebut tidak akan berkembang. Pada contoh ini
produksi tanpa proyek akan sama dengan produksi sebelum bisnis (Gambar 1.6).
2. Pengertian Biaya dan Manfaat Proyek
Gittinger (1986), memberikan definisi secara sederhana mengenai biaya
dan manfaat. Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan yang dapat
menimbulkan pengurangan terhadap tujuan atau manfaat yang diterima, sedangkan
manfaat adalah segala sesuatu yang membantu suatu tujuan.
a. Biaya proyek
Biaya yang diperhitungkan dalam analisis proyek adalah biaya-biaya yang
dapat di kuantifikasi/dihitung (tangible cost) atau berpengaruh langsung
terhadap suatu proyek seperti biaya investasi, biaya operasional dan biaya
lainnya yang terkait dalam kegiatan proyek seperti pajak, pembayaran bunga dan
pinjaman. Dana yang diperlukan dalam proyek dapat bersumber dari modal sendiri
maupun dana pinjaman atau dana dari sumber lain yang bukan pinjaman seperti
dana bantuan (hibah/grant) yang tidak perlu dikembalikan.
Biaya investasi adalah biaya yang penggunaannya bersifat jangka panjang
yang meliputi biaya untuk tanah dan pengembangan lokasi, biaya untuk bangunan
dan perlengkapannya, biaya untuk pabrik dan mesin-mesin, dan biaya lainnya
(penelitian dan pelatihan). Sementara biaya operasional atau disebut juga biaya
modal kerja merupakan biaya yang diperuntukkan dari mulai proyek dilaksanakan
yang didasarkan pada proses produksi yang dilaksanakan. Biaya operasional ini
direncanakan dikeluarkan selama waktu hidup proyek sesuai dengan tahapan
kegiatan operasinya. Biaya operasional ini meliputi, biaya bahan mentah, biaya
tenaga kerja (termasuk gaji bagi tenaga kerja tetap/tenaga ahli maupun tidak
tetap), sedangkan biaya lainnya meliputi biaya untuk pajak perusahaan, pajak
penjualan, pembayaran bunga dan pinjaman, asuransi, dan perlengkapan penunjang.
b. Manfaat proyek
Manfaat dalam analisis proyek bisa berupa manfaat langsung (direct
benefit) dan manfaat tidak langsung (indirect benefit). Manfaat
langsung adalah manfaat yang dapat dirasakan dan dapat diukur sebagai akibat
adanya investasi. Manfaat yang dimasukkan atau diperhitungkan dalam analisis
proyek adalah manfaat yang dapat dihitung/dikuantifikasikan (tangible
benefit), sedangkan manfaat yang tidak dapat dihitung (intangible
benefit) dimasukkan/diperhitungkan sebagai manfaat yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan layak atau tidaknya suatu proyek. Contoh dari
manfaat langsung dari suatu proyek berupa:
1) Peningkatan produksi
Peningkatan produksi adalah manfaat yang paling umum dijumpai pada
proyek-proyek pertanian. Contohnya adalah proyek pertanian yang ditujukan bagi
peningkatan produksi komoditi pertanian tertentu, seperti padi, kacang kedelai
dan lain-lain.
2) Perbaikan kualitas produk
Perbaikan kualitas produk kadang kala merupakan manfaat dari proyek
pertanian yang dijalankan. Hal ini bisa dijelaskan dari fenomena, apabila
kualitas produk naik maka meskipun jumlah produk tetap, harga akan meningkat
(yang disebabkan nilai produk yang semakin baik), sehingga total penerimaan
naik. Contohnya adalah proyek penggemukan ternak yang meningkatkan kualitas
ternak yang berarti peningkatan harga jualnya.
3) Perubahan waktu dan lokasi penjualan
Dalam beberapa proyek pertanian, manfaat timbul karena peningkatan
fasilitas pemasaran seperti gudang penyimpanan. Proyek pengadaan sarana
penyimpanan seperti ini (gudang beras misalnya) meningkatkan ketersediaan
komoditi sepanjang waktu. Manfaatnya adalah kemampuan menyimpan hasil produksi
komoditi pertanian pada saat panen dimana harga relatif rendah, dan menjualnya
pada saat harga relatif tinggi.
Hal yang sama juga disebabkan oleh proyek yang berhubungan dengan
transportasi produk hasil pertanian. Proyek ini menimbulkan manfaat dengan
kemampuannya membawa produk pertanian dari lokasi dengan harga yang rendah ke
lokasi di mana harga lebih tinggi.
4) Perubahan bentuk produk (Grading and Processing)
Proyek pertanian yang berhubungan dengan proses lebih lanjut dari
komoditi pertanian mengharapkan benefit dari perubahan bentuk produk (processing).
Contohnya adalah proyek agroindustri pengalengan nenas. Petani menjual
nenasnya kepada perusahaan pengalengan nenas yang kemudian menjualnya dalam
bentuk nenas kalengan. Manfaat yang diterima perusahaan agroindustri tersebut
adalah dari hasil perubahan bentuk tersebut (dari nenas segar menjadi nenas
kalengan yang harganya pasti jauh lebih mahal dibanding nenas segar).
Hal yang sama juga dijumpai dalam
proses grading. Petani
membedakan mutu jeruk untuk memperoleh nilai penerimaan total yang lebih
tinggi. Jeruk dengan kualitas yang lebih baik dijual untuk konsumsi kalangan
atas, kualitas berikutnya untuk kalangan menengah dan seterusnya, sampai dengan
kualitas yang kurang baik dijual pada perusahaan sari buah.
Selain itu manfaat proyek juga dapat disebabkan oleh penurunan biaya,
seperti berikut ini.
1) Mekanisasi pertanian
Contoh klasik dari manfaat yang timbul dari penurunan biaya adalah
investasi dalam penggunaan mesin pertanian untuk mengurangi biaya tenaga kerja.
Misalnya adalah penggunaan pompa air sebagai pengganti tenaga manusia. Total
produksi tidak akan naik, tetapi manfaat yang ditimbulkannya naik akibat
pengurangan biaya.
2) Pengurangan biaya transportasi
Manfaat umumnya akan naik bila biaya transpor dapat dikurangi. Dengan
demikian sarana transportasi lebih baik akan mengurangi biaya. Proyek perbaikan
jalan ataupun pembangunan jalan desa, merupakan salah satu contoh dari proyek
yang bertujuan untuk mengurangi biaya transportasi. Karena dengan pembangunan
dan perbaikan jalan akan mempermudah transportasi di desa tersebut terutama
dalam mengangkut sarana produksi dan menyalurkan produksi.
Selain manfaat langsung, manfaat dari suatu proyek juga bisa berupa
manfaat tidak langsung (indirect benefit) yaitu, manfaat yang secara
nyata diperoleh secara tidak langsung dari adanya suatu proyek dan bukan
merupakan tujuan utama dari suatu proyek. Contohnya adalah proyek irigasi.
Selain tenaga kerja setempat digunakan oleh proyek, muncul pula kegiatan di
bidang-bidang lain yang diakibatkan oleh proyek tersebut. Misalnya saja,
ternyata irigasi tersebut manfaatnya tidak saja untuk irigasi (mengairi sawah),
tetapi juga sebagai sarana rekreasi sehingga menimbulkan kegiatan-kegiatan ekonomi
baru di daerah tersebut seperti warung dan toko-toko baru, atau tempat-tempat
hiburan yang tidak sedikit sumbangannya dalam menciptakan lapangan kerja baru.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda
mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1. Jelaskan secara konsep perbedaan antara analisis
finansial dengan analisis ekonomi?
2. Jelaskan 3 (tiga) perbedaan dalam teknis perhitungan
antara analisis finansial dengan analisis ekonomi?
3. Jelaskan secara singkat apa yang disebut dengan
manfaat bersih tambahan (incremental net benefit), yang biasa dipakai
dalam analisis manfaat dan biaya?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “biaya” dan
“manfaat” dalam analisis proyek, dan sebutkan jenis-jenis biaya dan manfaat
tersebut?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Anda perlu memahami pendekatan yang digunakan dalam
analisis proyek yang dikemukakan Kadariah (1988) dan Gray, et al (1992)
maupun Gittinger (1986).
2) Anda bisa memulai dari pendekatan yang digunakan dalam
analisis proyek, kemudian pahami kembali bahwa dalam teknis perhitungannya dua
pendekatan tersebut berbeda dalam keempat hal tersebut
3) Anda bisa memulai dari konsep “dengan proyek” dan
“tanpa proyek” yang biasa digunakan dalam analisis proyek
4) Anda perlu memahami kembali pengertian dan jenis-jenis
manfaat dan biaya yang dikemukakan Gittinger (1986)
RANKUMAN
1.
Secara konsep
analisis proyek terbagi menjadi analisis finansial yang melihat segala sesuatu
yang berkaitan dengan proyek dari sudut pandang orang yang terlibat langsung
dengan kegiatan proyek, dan analisis ekonomi yang melihat segala sesuatu
berkaitan dengan proyek dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk yang tidak terlibat dengan proyek
2.
Analisis proyek
mencoba untuk menentukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang akan
timbul “dengan adanya proyek” dan membandingkannya dengan kondisi “tanpa
proyek”. Perbedaannya adalah tambahan manfaat bersih dari adanya investasi
proyek.
3.
Analisis proyek
sering disebut juga sebagai analisis biaya, oleh karena itu identifikasi biaya
dan manfaat menjadi hal yang sangat penting. Biaya merupakan pengeluaran atau
pengorbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap tujuan atau manfaat
yang diterima, sedangkan manfaat adalah segala sesuatu yang membantu suatu
tujuan.
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Analisis di bawah ini yang berkaitan dengan analisis
ekonomi adalah ….
A. pajak merupakan komponen dari biaya
B. harga yang digunakan adalah harga pasar
C.
bunga
pinjaman dari pinjaman dalam negeri merupakan biaya
D.
subsidi
merupakan sesuatu yang menambah manfaat sehingga dalam analisis ekonomi
besarnya subsidi harus diperhitungkan
2)
Biaya
investasi dalam suatu proyek jalan antara Tanah Baru-Jambu Dua adalah ....
A. bahan/material untuk keperluan pembuatan jalan seperti
aspal, semen
B. upah tenaga kerja tetap maupun borongan
C. pembebasan tanah di sekitar jalan yang direncanakan
D. biaya lainnya seperti pengukuran dan alat-alat
pelengkap
3)
Perbedaan dalam
teknis perhitungan antara analisis finansial dan ekonomi, adalah ....
A. harga
B. pendapatan
C. pengeluaran
D. investasi
4)
Di bawah ini
yang merupakan manfaat berupa penurunan biaya adalah proyek ….
A. irigasi yang memungkinkan pengawasan air yang lebih
baik sehingga para petani dapat memperoleh hasil yang lebih baik
B. kredit petani sehingga petani terbantu dalam
penyediaan sarana produksi yang kontinyu dan tepat waktu sehingga produksi
padinya meningkat
C. kredit bagi peternak sapi sehingga selain mampu
meningkatkan produksinya peternak yang dapat meningkatkan kualitas ternak yang
dihasilkan
D.
perbaikan
jalan dan sarana transportasi sehingga mengurangi biaya transportasi.
5) Proyek yang menghasilkan manfaat tidak dapat dihitung
(intangible benefit) adalah proyek ….
A. perkebunan kelapa sawit
B.
penggunaan
teknologi baru dengan varietas baru
C.
taman
kota
D.
pembangunan
irigasi
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar 2.
Apabila mencapai tingkat
penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus!
Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2,
terutama bagian yang belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 3
Ruang Lingkup dan Keterbatasan Analisis Manfaat Biaya
Terdapat dua macam kenyataan yang selalu dihadapi dalam kehidupan ini,
yaitu (1) sumber daya yang bersifat langka, dan (2) kegiatan-kegiatan yang
berbeda atau kegiatan-kegiatan yang sama dalam lingkungan yang berbeda dapat
pula memberikan hasil-hasil yang berbeda. Sebagai gambaran misalnya di suatu
daerah, seorang investor yang membangun perkebunan kelapa sawit memperoleh
keuntungan, sedangkan seorang investor lainnya yang membangun perkebunan kakao
mengalami kerugian atau sebaliknya. Dengan demikian, dalam keadaan tempat dan
jangka waktu tertentu, membangun perkebunan kelapa sawit akan lebih
menguntungkan daripada membangun perkebunan kakao. Sementara di suatu daerah
lainnya, membangun irigasi akan lebih bermanfaat dibandingkan membangun
gedung-gedung sekolah yang sudah banyak jumlahnya.
Karena pada dasarnya sumber-sumber yang tersedia adalah langka, walaupun
beberapa proyek diperlukan, hampir tidak mungkin beberapa proyek tersebut
dilaksanakan semuanya apalagi dalam waktu yang bersamaan. Dari berbagai peluang
investasi yang terbuka dengan tingkat kemanfaatan misalnya tingkat keuntungan
yang berbeda, pelaksana proyek baik swasta maupun pemerintah tentunya akan
memilih proyek yang memberikan keuntungan atau kemanfaatan yang paling besar
menurut sudut pandangnya.
Pihak-pihak yang umumnya memerlukan evaluasi proyek atau analisis
manfaat biaya adalah:
1. Bagi pihak Investor: analisis manfaat biaya
ditujukan untuk melakukan penilaian dari suatu proyek untuk menjadi masukan
yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek
teknis, aspek institusional-organisasi-manajerial, aspek sosial, aspek
komersial, dan aspek finansial secara komprehensif dan detail sehingga dapat
dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi secara lebih
objektif. Investor ini merupakan pihak yang menanamkan dana atau modal dalam
suatu proyek sehingga biasanya akan lebih memperhatikan prospek proyek tersebut
(tingkat keuntungan yang diharapkan).
2. Bagi Kreditor/Bank: analisis manfaat biaya di
pakai untuk melakukan penilaian terhadap segi keamanan dana yang dipinjamkan
apakah proyek mempunyai kemampuan untuk mengembalikan atau tidak. Perhatian
kreditor selain terhadap aspek aspek kelayakan juga terutama pada periode
pengembalian pinjaman (Payback Period).
3. Bagi Analis : analisis manfaat biaya adalah
suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran
tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu proyek baru, proyek pengembangan
atau menilai kembali proyek yang sudah ada.
4. Bagi Masyarakat: Hasil studi analisis manfaat
biaya merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian
rakyat baik yang terlibat langsung maupun muncul diakibatkan adanya nilai
tambah sebagai akibat dari adanya proyek tersebut.
5. Bagi Pemerintah: analisis manfaat biaya ini
dapat dipakai untuk menilai manfaat proyek bagi perekonomian nasional. Apakah
proyek tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah/negara atau dapat
bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Secara rinci dari sudut pandang
mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan
pengembangan sumber daya baik dalam pemanfaatan sumber-sumber alam maupun
pemanfaatan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja. Selain itu,
adanya proyek baru atau berkembangnya proyek lama sebagai hasil dari analisis
manfaat biaya yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan
menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai (PPN) maupun
dari pajak penghasilan (PPH) dan restribusi berupa biaya perizinan, biaya
pendaftaran dan administrasi, dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Secara makro pemerintah dapat mengetahui apakah proyek
tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga
tercapai pertumbuhan PDRB dan kenaikan pendapatan per kapita.
Kajian dari pihak yang berkepentingan ataupun yang menerima manfaat
analisis manfat biaya, jelas menunjukkan bahwa konsep analisis biaya merupakan
suatu konsep yang penting. Oleh karena itu agar analisis manfaat biaya ini
dapat mencapai sasaran dari berbagai pihak, tentu saja studi yang dilakukan
harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:
1. Dilakukan dengan teliti dan penuh kehati-hatian.
2. Dilakukan dengan dukungan data yang lengkap.
3. Dilakukan dengan kejujuran.
4. Dilakukan dengan objektif.
5. Dilakukan dengan adil, tidak memihak kepentingan
tertentu.
6. Dapat diuji ulang jika diperlukan untuk menguji
kebenaran hasil studi.
Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya bahwa analisis
manfaat biaya ini meliputi analisis secara finansial dan analisis secara
ekonomi, namun modul evaluasi proyek ini selanjutnya akan lebih mengupas secara
mendetail mengenai analisis secara ekonomi yang melihat keseluruhan proyek
terutama proyek-proyek pembangunan dari sudut pandang masyarakat secara
keseluruhan baik secara teknis perhitungannya maupun dampak-dampaknya.
Tingkat intensitas atau kedalaman studi yang dilakukan akan berbeda
antara satu proyek dengan proyek lainnya. Adakalanya suatu proyek diteliti
dengan sangat mendalam, mencakup banyak aspek yang berpengaruh. Sementara ada
proyek lainnya hanya diteliti beberapa aspek saja atau bahkan penilaiannya
secara tidak formal. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas analisis
manfaat biaya ini antara lain adalah:
1. Besar/kecilnya
dana investasi yang tersedia untuk diinvestasikan. Semakin besar dana yang diinvestasikan, semakin mendalam analisis yang
dilakukan.
2. Adanya ketidakpastian hasil proyek. Hal ini disebabkan
karena sukarnya memprediksi hasil atau biaya yang pasti. Hal ini sangat penting
terutama apabila proyek yang dilakukan merupakan proyek yang benar-benar baru.
Oleh karena itu, dam analisisnya perlu dilakukan berbagai kemungkinan perubahan
yang terjadi dengan melakukan analisis sensitivitas atau switching value.
3. Adanya kompleksitas komponen-komponen yang saling
berpengaruh dalam aktivitasnya. Oleh karena itu, untuk mencegah terhentinya
suatu proses kegiatan proyek atau menjadikan proyek tidak efisien. Semakin
kompleks keterkaitan komponen-komponen tersebut maka semakin mendalam dan perlu
kehatian-hatian dalam analisisnya.
Kelemahan dari analisis manfaat dan biaya, terutama untuk tujuan
evaluasi proyek-proyek pemerintah adalah analisis ini membutuhkan perhitungan
secara kuantitatif, sedangkan banyak proyek-proyek pemerintah yang tidak dapat
diukur manfaatnya secara kuantitatif. Hal ini menyebabkan suatu proyek yang
kurang menguntungkan bagi masyarakat akan dipilih, sementara proyek lain yang
lebih bermanfaat tidak dipilih karena proyek yang kedua ini tidak dapat diukur
manfaatnya secara kuantitatif. Kelemahan lainnya adalah karena semua
penghitungan (manfaat dan biaya) dilakukan secara kuantitatif maka analisis ini
menjadi tidak fleksibel (Mangkoesoebroto, 1999).
LATIHAN
Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1) Jelaskan siapa yang biasanya menggunakan/memerlukan
analisis manfaat biaya
2) Jelaskan syarat-syarat agar analisis manfaat biaya ini
dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan
3) Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang
mempengaruhi intensitas analisis manfaat biaya!
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Anda perlu memahami siapa yang berkepentingan dalam
analisis manfaat biaya.
2) Anda bisa memulai dengan pentingnya analisis manfaat
biaya, dan analisis ini merupakan suatu alat, sehingga dalam pelaksanaannya
sangat tergantung pada beberapa hal (faktor). Hal-hal/faktor itulah yang
merupakan persyaratan agar analisis yang dilakukan sesuai dengan yang
diharapkan.
3)
Anda
perlu melihat kembali faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas analisis
manfaat biaya.
RANGKUMAN
1. Pihak-pihak yang umumnya berkepentingan
langsung/memerlukan analisis manfaat biaya adalah investor, kreditor, analis,
masyarakat dan pemerintah
2. Analisis manfaat biaya merupakan suatu alat, maka
persyaratan yang harus dipenuhi dalam menganalisisnya supaya hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan adalah harus dilakukan dengan teliti dan penuh
kehati-hatian, didukung data yang lengkap, dilakukan dengan kejujuran, objektif
dan adil, tidak memihak kepentingan tertentu, serta dapat diuji ulang jika
diperlukan untuk menguji kebenaran hasil studi.
TES FORMATIF 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1)
Tujuan analisis
manfaat biaya bagi kreditor adalah ....
A. apakah proyek dapat meningkatkan pendapatan
daerah/negara, atau dapat bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan
B. sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam
melakukan penilaian suatu proyek baru, proyek pengembangan atau menilai kembali
proyek yang sudah ada
C. untuk melakukan penilaian terhadap segi keamanan dana
yang dipinjamkan apakah proyek mempunyai kemampuan untuk mengembalikan atau
tidak
D. untuk mengetahui tingkat keuntungan yang akan
diperoleh
2)
Karena analisis
manfaat biaya ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai layak
tidaknya suatu proyek, maka persyaratan yang harus dipenuhi agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan adalah ....
A. dilakukan dengan teliti dengan penuh kehati-hatian
B. dukungan data yang seadanya
C. dilakukan dengan waktu seadanya
D. dilakukan dengan terpaksa
3)
Di bawah ini
adalah pihak-pihak yang tidak berkepentingan langsung dalam analisis manfaat
biaya ….
A. debitor
B. kreditor
C. analis
D. Pemerintah
4)
Faktor-faktor
yang tidak mempengaruhi kedalaman analisis manfaat biaya adalah ....
A. dana yang tersedia
B.
adanya kepastian
yang akan mempengaruhi manfaat dan biaya
C.
sederhananya
komponen-komponen yang berpengaruh dalam proyek
D. adanya kepastian yang mempengaruhi kompleksitas
komponen proyek
5)
Di bawah ini
yang bukan merupakan tujuan analisis manfaat biaya bagi pemerintah proyek
adalah ….
A. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
B. meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara
C. menghasilkan keuntungan yang besar bagi pemegang saham
D. menggerakkan perekonomian daerah setempat
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan
Belajar 3.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
Kunci Jawaban Tes Formatif
Daftar Pustaka
-
Chandra,
P. (1993). Project Preparation Appraisal Budgeting And
Implementation. Third edition. New Delhi:
Tata McGraw-Hill Pusblishing Company Limited.
-
Gittinger, J.P.
(1986). Analisis Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Jakarta: UI-Press-John
Hopkins.
- Gray, et al. (1992). Pengantar Evaluasi
Proyek. Edisi
Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
-
Hanley, N. and
Clive, L.S. (1993). Cost-Benefit Analysis and The Environment. Edward
Elgar Pubilshing Limited.
- Kadariah. (1988). Evaluasi Proyek: Analisis
Ekonomis Jilid Dua. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
-
Kuntjoro.
(2002). Kelayakan Finansial Proyek. Jurusan Sosek. IPB.
-
Lumby, S.
(1984). Investment Appraisal. Second Edition. Van Nostrand Reinhold (UK)
Co. Ltd.
-
Mangkoesoebroto,
G. (1999). Ekonomi Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
-
Mishan, E.J,
Euston Quah. (2007). Cost Benefit Analysis. London and New York:
Roultledge Taylor & Francis Group.
-
Pudjosumarto, M.
(1988). Evaluasi Proyek: Uraian Singkat dan Soal Jawab. Yogyakarta:
Liberty.
- Reksohadiprodjo, S. (2001). Analisis Manfaat dan
Biaya Sosial. Makalah
Ekonomi Publik.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
- Squire, L and Herman G. Van Der Tak. (1975). Analisis
Ekonomi Proyek-proyek Pembangunan. Jakarta: Universitas
Indonesia.